Demokrat Hancur Karena Opini Berlebihan Publik
Demokrat Hancur Karena Opini Berlebihan Publik | Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono merasa bahwa opini yang dibangun menyangkut Demokrat dalam dua tahun terakhir terlalu berlebihan. Opini tersebut, menurut SBY, telah merusak nama baik Demokrat.
SBY mengakui ada kesalahan yang dilakukan sejumlah kader Demokrat, terutama terkait kasus korupsi. Hanya saja, opini yang dibangun tidak seimbang dengan apa yang dilakukan kader Demokrat.
"Saya akui ada kesalahan sejumlah kader terutama terkait pelanggaran hukum, korupsi khususnya. Tapi apa yang kami alami dua tahun ini, kami rasakan terlalu berlebihan. Yang Partai Demokrat harapkan keadilan, perlakuan yang baik, fair, berimbang," kata SBY ketika memberikan keterangan dalam Rapat Pimpinan Nasional di Jakarta, Minggu (17/2/2013).
Rapimnas dihadiri jajaran Majelis Tinggi, Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, Dewan Pimpinan Pusat, anggota Fraksi Demokrat di DPR, Dewan Pimpinan Daerah, dan Dewan Pimpinan Cabang.
SBY mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pembenahan internal dengan menertibkan dari unsur-unsur yang tidak baik. Pakta integritas yang harus ditandatangani seluruh jajaran Demokrat, menurut SBY, bentuk nyata perbaikan internal.
SBY juga mengaku bahwa para kader Demokrat miliki tekat kuat untuk berbenah diri, bekerja keras, dan bersatu. "Saya gembira bahwa mereka sadar nasib dan masa depan partai berada di Demokrat sendiri. Orang lain boleh bicara, orang lain boleh adu domba, tetapi Insya Allah kami akan jernih, rasional dan sangat serius untuk berbenah diri dan melakukan semua yang diharapkan rakyat," kata SBY.
Seperti diberitakan, sorotan tajam publik terhadap Demokrat dimulai dari terjeratnya M Nazaruddin (ketika itu Bendahara Umum Demokrat) dalam kasus korupsi. Setelah itu, petinggi Demokrat satu persatu terjerat. Mereka di antaranya Angelina Sondakh (ketika itu Sekretaris Jenderal Demokrat), Andi Mallarangeng (ketika itu Sekretaris Dewan Pembina), Hartarti Murdaya (ketika itu anggota Dewan Pembina).
Belum lagi petinggi-petinggi Demokrat lainnya yang disebut terlibat. Akhirnya, citra Demokrat rusak. Elektabilitas pun terus melorot. Terakhir, survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan elektabilitas Demokrat tinggal 8,3 persen.
Sumber : nasional.kompas.com
0 Response to "Demokrat Hancur Karena Opini Berlebihan Publik"
Posting Komentar