Perbedaan Pembelajaran Tradisional dengan Pembelajaran Kooperatif

Perbedaan Pembelajaran Tradisonal dengan Pembelajaran Kooperatif
Ilustrasi : pendidikan10
Perbedaan Pembelajaran Tradisional dengan Pembelajaran Kooperatif | Proses pembelajaran tradisional lebih cenderung berpusat pada guru, sehingga sering disebut kegiatan belajar-mengajar. Pada umumnya pembelajaran tradisional menggunakan cara-cara sederhana, yaitu dengan ceramah. Penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran secara terus menerus justru dapat membuat peserta didik menjadi bosan, sehingga materi yang disampaikan guru tidak dapat diserap oleh siswa secara optimal. Untuk mengatasi kekurangan dari pada metode ceramah, diperkenalkanlah suatu model pembelajaran kelompok atau sering disebut dengan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang berfokus pada pemberdayaan kelompok kecil siswa untuk melakukan kerjasama secara optimal sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Untuk memeperjelas pemahaman kita mengenai konsep pembelajaran tradisional dan pembelajaran kooperatif, akan dipaparkan perbedaan pembelajaran tradisional dengan pembelajaran kooperatif terkait dengan kelompok belajar sebagai berikut.

Perbedaan kelompok belajar dalam pembelajaran tradisional dengan kooperatif, yaitu:

  1. Dalam pembelajaran tradisional guru sering membiarkan adanya siswa yang mendominasi kelompok atau menggantungkan diri pada kelompok. Sementara itu, dalam pembelajaran kooperatif ada saling ketergantungan positif, saling membantu dan memotivasi antar siswa, sehingga tercipta interaksi proporsional.
  2. Dalam pembelajaran tradisional, akuntabilitas individual sering diabaikan sehingga tugas-tugas acapkali hanya dikerjakan oleh salah seorang anggota kelompok, sedangkan anggota yang lain relatif pasif atau hanya se enaknya saja di atas keberhasilan teman yang mengerjakan tugas tadi. Sementara itu, dalam pembelajaran kooperatif ada akuntabilitas individual yang mengukur penguasaan materi pembelajaran tiap anggota kelompok. Kelompok diberi umpan balik mengenai hasil belajar para anggota-anggotanya sehingga dapat saling mengetahui siapa yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberi bantuan pada sesama siswa.
  3. Dalam pembelajaran tradisional, pada umunya kelompok belajar yang dibentuk berisifat homogen. Sementara itu, dalam pembelajaran kooperatif kelompok belajar bersifat heterogen, baik dalam kemampuan akademis , jenis kelamin, ras etnik, dan sebagainya. Sehingga dapat saling mengetahui siapa yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberi bantuan pada sesama siswa.
  4. Dalam pembelajaran tradisional, pemimpin kelompok sering ditentukan oleh guru atau guru membiarkan setiap kelompok memilih pemimpinya dengan cara masing-masing. Sementara itu, dalam pembelajaran kooperatif pemimpin kelompok dipilih secara demokratis atau secara bergiliran untuk memberikan pengalaman pemimpin bagi semua anggota kelompok.
  5. Dalam pembelajaran tradisional, keterampilan sosial seringkali tidak diajarkan secara langsung. Sementara itu, dalam pembelajaran kooperatif keterampilan sosial yang diperlukan dalam kerja gotong royong diajarkan secara langsung, seperti kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, mempercayai orang lain, dan mengelola konflik agar dapat menumbuhkan karakter peserta didik.
  6. Dalam pembelajaran tradisional, pemantauan melalui observasi dan intervensi sering dilakukan oleh guru pada saat belajar kelompok sedang berlangsung. Sementara itu, dalam pembelajaran kooperatif guru melakukan memantauan pada saat proses belajar berlangsung dan baru melakukan intervensi jika terjadi masalah dalam kerjasama antar anggota kelompok.
  7. Dalam pembelajaran tradisional, guru sering tidak memperhatikan proses kelompok yang terjadi dalam kelompok-kelompok belajar. Sementara itu, dalam pembelajaran kooperatif guru memperhatikan secara langsung proses kelompok yang terjadi dalam kelompok-kelompok belajar.
  8. Dalam pembelajaran tradisional, sering lebih menekankan pada penyelesaian tugas. Sementara itu, dalam pembelajaran kooperatif penekanan tidak hanya pada penyelesaian tugas tetapi juga hubungan interpersonal yakni hubungan antar pribadi yang saling menghargai.

Dengan melihat perbedaan masing-masing model pembelajaran di atas, tentunya guru dalam pemilihan suatu model harus mempertimbangkan kelebihan dan keuntungan yang dapat diperoleh demi terciptanya pembelajaran yang efektif untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.

Demikian artikel dengan judul perbedaan pembelajaran tradisional dengan pemebelajaran kooperatif semoga dapat bermanfaat.

Sumber rujukan: Modul PLPG Paedagogik Bidang Studi PKn dan IPS. 33-34

0 Response to "Perbedaan Pembelajaran Tradisional dengan Pembelajaran Kooperatif"

Posting Komentar